Kamis, 15 Mei 2025 Pemerintah Desa Taopa Kecamatan Taopa mendapat kunjungan dari Dinas Komunikasi dan Digital Parigi Moutong. Kedatangan Tim Komdigi yang dinahkodai oleh plt. Sekretaris Dinas Komdigi Bapak Hary Rusadi, ST yg juga menjabat sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Government bersama Kepala Seksi Infrastruktur dan Teknologi Bapak Arman Lamadau, S.Sos. M.I.Kom dalam rangka sosialisasi Lomba Desa Digital yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia Tahun 2025. 

Kunjungan Dinas Komdigi ke desa taopa ini merupakan bagian dari sosialisasi awal terkait dengan kesiapan desa desa diparigi moutong dalam mengikuti ajang Lomba Desa Digital yang akan digelar oleh Kemendes PDT Republik Indonesia, secara teknis menurut Arman Lamadau ini akan dikomunikasikan juga kepada Dinas PMD Parigi Moutong sebagai OPD yang berkaitan erat dengan Desa. Tugas kami memberikan Informasi bahwa akan dilaksanakan Lomba Desa Digital di Kemendes PDT RI dan kami dari komdigi secara teknis akan berkolaborasi dengan OPD terkait terutama Dinas PMD.

Kami berharap kegiatan ini bisa diikuti oleh seluruh desa diwilayah kabupaten parigi moutong, ungkap Arman. Namun ketika kami bersama tim turun langsung ke desa - desa kami menemukan fakta kesiapan desa untuk mengikuti ajang seperti ini masih sangat kurang, dari 278 Desa diwilayah kabupaten parigi moutong hanya ada beberapa desa yang representatif untuk bisa dan layak direkomendasikan, termasuk Desa Taopa. Tentu ini bukan tidak beralasan, tim disamping meninjau kesiapan Sumber Daya Manusianya juga memastikan dukungan sarana dan prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan Desa Digital. Desa Taopa masuk kategori sangat layak bagi kami Tim sosialisasi. Penataan ruang kantor desa, potensi sumber daya manusianya, fasilitas pendukungnya sampai pada track record yang dipunyai oleh desa taopa dalam hal inovasi desa digital sangatlah layak untuk direkomendasikan. 

Plt. Sekretaris Dinas Komdigi Parigi Moutong berharap kiranya Pemdes Taopa dapat berpartisipasi dalam ajang ini, karena dalam juknis setiap kabupaten maksimal setiap kabupaten mengusulkan 3 utusan desa diwilayahnya kepada tim penyelenggara lomba., kami berharap desa taopa bisa ikut berpartisipasi kata Hary Rusadi dihadapan Pemdes Taopa. 

Asno Ake, S. Sos selaku kepala Desa Taopa menyambut niat baik tim sosialisasi dari Dinas Komdigi yang sudah berkunjung ke Kantor Desa Taopa dan sudah memberikan kepercayaan kepada pemdes taopa untuk ambil bagian dari kegiatan Lomba Desa Digital tersebut. Ini merupakan sebuah amanat yang luar biasa yang dibebankan kepada kami untuk dilaksanakan. Karena memang desa taopa ini kata beliau sejak tahun 2018 diperiode pertama kepemimpinannya sudah mulai menggagas ide desa digital ini bersama pak sekdes, dibantu oleh instruktur programmer saudara Moh. Aidin yang saat ini berada dalam struktur pengurus pusat open desa digital seluruh indonesia. Alhamdulillah Berangakat dari ide sederhana tersebut Desa Taopa pernah meraih predikat Juara terbaik 1 pada ajang Lomba Kreasi dan Inovasi  Pelayanan Publik dan  Keterbukaan Informasi berbasis Website yang digelar oleh Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong. Juga pernah meraih predikat terbaik 2 Nasional khusus pengguna aplikasi dan pegiat open desa digital kategori sejarah desa tertinggal menjadi maju berbasis website, ungkap Asno sapaan akrabnya.

Namun pemdes taopa berharap bahwa ide desa digital yang digagas sejak tahun 2018 tersebut tidak hanya sebatas ikut lomba, akan tetapi jauh dari hal itu adalah bagaimana aplikasi yang sudah terduplikasi oleh ribuan desa diseluruh indonesia ini dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat desa taopa, masyarakat parigi moutong secara keseluruhan juga kepada pemerintah kecamatan bahkan pemerintah kabupaten dapat terbantukan dengan aplikasi yang digunakan oleh desa taopa ini. Karena sepertinya semboyan terdepan disulawesi tengah, parigi moutong maju dan berdaya saing dan lain sebagainya hanyalah sebuah ilusi belaka yang jauh dari kata terwujud jika semuah urusan masyarakat masih menggunakan sistem manual dan tradisional. Pemerintah Kabupaten melalui OPD - OPD nya sampai ke kecamatan masih sibuk meminta data kepada desa secara manual. Padahal bisa hanya dengan sekali klik. Masyarakat masih harus keparigi sebagai ibukota dengan jarak ratusan kilometer dan disuguhkan dengan antrian panjang disana, padahal semuah sudah bisa dilakukan hanya sekali klik didesa, semuah sudah terintegrasi dengan baik melalui aplikasi berbasis website. Bagaimana mungkin kita berhayal menjadi terdepan dan maju jika hanya urusan perubahan status data penduduk di KTP harus mengeluarkan uang atau mungkin harus ke dukcapil parigi, padahal hanya satu kali klik di desa sudah selesai, jika pihak dukcapil dan desa sudah bisa mengintegrasikannya, itulah harapan. Dan banyak lagi hal - hal yang bisa dimudahkan dengan sistem digital yang sudah dimiliki oleh pemdes taopa. Tinggal apakah pemda parigi moutong mau mensuportnya atau tidak. Karena jika Inovasi Desa Digital itu hanya berhenti sebatas dilombakan dan dipertandingkan saja tanpa menjadi kewajiban dan keharusan bersama, maka selamanya hanya desa desa itu saja yang akan menonjol dan menjadi bulan bulanan mengikuti lomba. Pemdes taopa sebenarnya berharap aplikasi yang digunakan ini bisa memudahkan semuah urusan baik itu urusan pemdes dengan  masyarakatnya dalam hal surat menyurat,lapak jual beli online yg disiapkan oleh pemdes melalui menu aplikasi tanpa harus menggunakan lapak berbayar dan seterusnya, data jumlah penduduk berbasis usia, data jumlah penduduk berbasis pekerjaan, informasi pembangunan desa, urusan masyarakat dengan Dinas Terkait seperti urusan data kependudukan, akte kelahiran, Kartu Keluarga, perubahan bio data, urusan pemdes dengan Kecamatan dan Kabupaten terkait data bergerak, program pembangunan yang sudah,sedang dan akan dilaksanakan, Pajak Bumi Bangunan, titik koordinat, peta digital, alamat lengkap pemdes dan masyarakat  serta bangunan dan lokasi strategis yang sudah terintegrasi dengan google map dan seterusnya dan seterusnya. Semuah itu adalah kemudahan kemudahan yang sudah ditawarkan dan disiapkan oleh pemdes taopa dalam satu kali klik.

Saat ini, setelah sekembalinya tim sosialisasi dari Dinas Komdigi, pemdes taopa akan menyusun langkah - langkah membahas apakah desa taopa akan mengikuti ajang tersebut atau tidak, sebab setelah membaca Juknis yang disampaikan oleh tim, waktu yang tersedia sangat terbatas dan sangat mepet. Tentu banyak hal yang harus disiapkan, terutama menyusun kerangka proposal kegiatan yang sudah ditentukan oleh Tim penyelenggara lomba, ini bukan sebuah pekerjaan ringan. Namun pemdes taopa berharap kepada semuah OPD terkait dapat mensupport dan membantu segala kebutuhan dan dapat memfasilitasi jika ada kekurangan yang dibutuhkan. 

Karena sampai saat ini juga, sejak Kegiatan Louncing Desa Digital Tahun 2021 yang lalu hampir bisa dipastikan belum ada sentuhan bantuan fasilitas sarana dan prasarana atau kebutuhan perlengkapan yang berkaitan dengan inovasi desa ini khusus dari pemerintah daerah. Desa semata mata baru mengandalkan penganggaran dari APBDesa murni dalam mempertahankan inovasi ini.