Malino_28 April Tahun 2024 merupakan tonggak awal sejarah akan lahirnya peradaban baru bagi masyarakat Suku Tialo dimanapun berada, kehadiran Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo seakan menjadi tetesan embun penyejuk dikala kemarau berkepanjangan. Terkhusus kepada masyarakat yang mendiami wilayah 7 kecamatan bagian utara parigi moutong. Ditengah gempuran masuknya kebudayaan, adat istiadat, seni dan nilai - nilai tradisional dari luar, seolah melemahkan tradisi, seni budaya, adat istiadat serta norma masyarakat Suku Tialo di tanahnya sendiri.

Seiring dengan itu pula, secara kelembagaan masyarakat adat suku tialo kehilangan tempat bernaung untuk menjaga dan melestarikan serta mempertahankan adat istiadat, seni dan budaya serta norma - norma hukum tradisionalnya.

Lembaga - Lembaga Adat yang telah dibentuk dimasing - masing kecamatan saat ini belum mampu merepresentasikan fungsinya secara khusus dalam menjaga dan mempertahankan norma adat dimasing - masing wilayahnya, khusunya suku tialo. Sehingga dengan terbentuknya Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo ini diharapkan akan mampu menjadi pengayom dan menjadi kompas yang akan mengarahkan kemana tujuan yang hendak dicapai, dan seperti apa sebenarnya suku tialo itu.

Perjuangan panjang oleh para sesepuh pendiri dan penggagas terbentuknya Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo ini hendaknya diberikan apresiasi yang setinggi - tingginya. Karena ditengah kesibukan kita semuah, ternyata masih ada sekumpulan orang yang prihatin dan peduli akan kekhawatiran runtuhnya norma hukum, norma adat istiadat, seni dan tradisi serta kebudayaan Suku Tialo itu sendiri.

Harapan besar masyarakat Suku Tialo yang berada di 107 Desa diwilayah 7 Kecamatan bagian utara parigi moutong ini ada pada Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo yang baru terbentuk ini.

Minggu, 28 April 2024 seluruh perwakilan dan pemerhati masyarakat adat suku tialo hadir untuk memilih pengurus Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo mulai dari Unsur Dewan Pendiri, Dewan Pembina/Penasehat, Dewan Pengurus Pusat, Kepala Bidang dan Kepala Seksi, Olongian perwakilan 7 Kecamatan dan beberapa jogugu. 

Setelah beberapa posisi strategis itu terisi, maka kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus yang terpilih oleh Camat Tomini Imran Kasibuang, SP dilapangan sepak bola Malino pada pukul 13,45 wita. Dalam sambutannya camat berharap kiranya Kehadiran Lembaga ini dapat mewadahi keluh kesah masyarakat suku tialo yang sudah hampir sudah tidak mengenal lebih dekat apa itu norma adat istiadatnya yang kemungkinan salah satu penyebabnya dikarenakan oleh ketidak tahuan atau minimnya akses masyarakat suku tialo untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan norma hukum adat istiadat, seni budaya maupun tradisi leluhur suku tialo itu sendiri. Kalaupun ada, informasi mengenai hukum adat, tradisi kebudaya'an maupun seni dan sastranya itu hanya didapat dari cerita orang ke orang. Diharapkan Lembaga ini bisa memberikan akses yang lebih luas kepada semuah masyarakat Suku tialo untuk dapat mempelajari dan melaksanakan norma adat, hukum dan tata krama serta kebudayaannya sendiri melalui rumusan serta gagasan cemerlang dari para Dewan Pendiri/penggagas serta Dewan Pengurus yang akan bertugas selama 3 Tahun kedepan. Tentu dipundak para pendiri dan pengurus inilah dititipkan amanah besar akan perkembangan kemajuan Masyarakat Adat Suku Tialo kedepan.

Dibawah ini kami akan menyampaikan struktur yang sudah terisi dan struktur yang masih dibenahi berikutnya, antara lain :

I. DEWAN PENDIRI

1. Drs. Aminudin Latjindung
2. Mohamad Azhar
3. Suaib
4. Sahmil
5. Warham
6. Yadin
7. Andi Azis
8. Abdul Halik
9. Sarton
10. Karman
11. Riman Synantra
12.  

II. DEWAN PEMBINA

1. OSGAR MATOMPO, SH. MH
2. ARIFIN DG PALALO
3. ABDUN ASER DAEPATOLA, S.Sos
4. CANDRA SETIAWAN, S.Pd. M.Pd
5. NOFRI PARAPAE
6. DEVI BORMAN

III. DEWAN PENASEHAT

1. CAMAT MOUTONG
2. CAMAT TAOPA
3. CAMAT BOLANO LAMBUNU
4. CAMAT BOLANO
5. CAMAT ONGKA MALINO
6. CAMAT MEPANGA
7. CAMAT TOMINI

IV. DEWAN PENGURUS 

1. KETUA : BAHRUDIN LATJINDUNG, SE
2. WAKIL KETUA : Drs. KHAIRUDIN MAHDANG
3. SEKRETARIS : ABDUL HARIS LAPARAKO
4. WAKIL SEKRETARIS : FATHUDIN
5. BENDAHARA : WATI ASIN

V. BIDANG - BIDANG

1. KEPALA BIDANG PEMBINAAN DAN ORGANISASI : THAMRIN HASAN
2. KEPALA BIDANG HUMAS : MAULUDIN
3. KEPALA BIDANG INFORMASI DAN OTONOM : ROMI PARAKHA
4. KEPALA BIDANG KEROHANIAN DAN SOSIAL BUDAYA : MUNAFRI, S. RABEL
5. KEPALA BIDANG KEWIRAUSAHA'AN : ARISTO

VI. DIVISI

1. KEPALA DIVISI PERLENGKAPAN ORGANISASI :
2. KEPALA DIVISI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK :
3. KEPALA DIVISI HUKUM DAN TATA USAHA ORGANISASI :

VII. OLONGIAN

1. OLONGIAN MOUTONG :
2. OLONGIAN TAOPA : SODRIN
3. OLONGIAN BOLANO LAMBUNU :
4. OLONGIAN BOLANO :
5. OLONGIAN ONGKA MALINO : AHMAD SYAFI'I
6. OLONGIAN MEPANGA : WAHIDIN
7. OLONGIAN TOMINI : RISWAN

VIII. JOGUGU

Untuk Formasi Jabatan Jogugu saat ini masih menunggu konsolidasi para Olongian yang sudah terbentuk dimasing - masing kecamatan. Sebab yang akan mengisi jabatan jogugu tersebut adalah tokoh adat atau Ketua Lembaga Adat Suku Tialo dan atau yang dituakan diantara masyarakat Adat Suku Tialo di 107 desa di 7 kecamatan  yakni Kecamatan Moutong, Kecamatan Taopa, Kecamatan Bolano Lambunu, Kecamatan Bolano, Kecamatan Ongka Malino, Kecamatan Mepanga dan Kecamatan Tomini. 

Pasca Pemilihan Pengurus dan Pengukuhan dilaksanakan maka tugas Dewan Pengurus yang terpilih periode 28 April 2024 sampai dengan 28 April 2027 nanti adalah bagaimana sesegera mungkin melengkapi dokumen administrasi LMA. OLONGIANOTO sebagai Syarat administrasi untuk didaftarkan pada Kesbangpol Kabupaten Parigi Moutong dan Kemenkumham. Termasuk melengkapj posisi struktural yang masih kosong, dan untuk hal ini seluruh Dewan Pendiri, Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus akan melaksanakan Rapat Kerja Perdana yang rencananya akan dilaksanakan di Desa Taopa Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong. Kerja - kerja Organisasi terus dipacu agar segera mendapatkan Legitimasi Formal dari pemerintah, setelah semuah tersusun maka agenda berikutnya adalah melakukan Deklarasi Akbar sekaligus syukuran secara Adat Suku Tialo yang direncanakan akan di Gelar dilokasi Lapangan Batu Raja Tomini atau POLU POLANTI'ANE PUANGE.

Tentu banyak hal penting yang akan menjadi terobosan Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo ini kedepan, tetapi itu merupakan agenda jangka panjang yang wajib. Saat ini konsentrasi Lembaga adalah menyiapkan komponen - komponen pendukung yang akan membantu organisasi bisa berjalan dengan baik. 

Beberapa catatan penting kedepan dari hasil dialog pasca pemilihan pengurus 28 April 2024 kemarin adalah :

1. Memastikan bahwa LMA. OLONGIANOTO akan menginventarisir apa - apa saja yang menjadi hak - hak adat masyarakat suku tialo. Termasuk diantaranya seni tradisional, kebudayaan, bahasa, adat istiadat, pakain adat dan lainnya.
2. Diwilayah 7 Kecamatan atau (satu desa satu kecamatan) yang menjadi wilayah adat Suku Tialo akan dibuat Laboratorium BAHASA TIALO. ini tentu dilihat dari seberapa besar bahasa daerah suku tialo itu masih digunakan dilingkungan masyarakat desa itu sendiri.
3. LMA. OLONGIANOTO akan membukukan semuah hak - hak masyarakat adat suku tialo seperti yang termaktub dalam poin 1 diatas dalam satu Kitab Merah yang diberi nama "PUSE NUADA'E" 

Tiga hal itu akan menjadi skala prioritas program yang akan dijalankan oleh Dewan Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo periode pertama ini. Semoga senantiasa mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat suku tialo dimanapun berada, karena hanya dukungan Do'a, moril maupun materil dari kita semuah masyarakat suku tialo lembaga ini bisa eksis, berkembang dan maju dalam segala hal yang dicita - citakan.

Diakhir pertemuan, Ketua terpilih LMA. OLONGIANOTO Bahrudin Latjindung, SE yang juga mantan camat palasa, berpesan khusus kepada seluruh para sesepuh, orang tua atau yang dituakan dalam lingkungan masyarakat suku tialo dan masih memiliki kemauan untuk menjaga serta melestarikan adat istiadat, seni dan budaya serta tradisi suku tialo agar selalu memberikan masukan saran terkait dengan bagaimana mempertahankan kebudayaan suku tialo ini sampai ke anak cucu generasi ke generasi akan datang. Bagaimana kebudayaan, adat istiadat seni dan tradisi suku tialo itu tidak "lenyap" begitu saja dari gempuran masuknya kebudayaan dari luar. 

Kita bisa melakukan hal - hal besar untuk memajukan daerah yang kita cintai ini, asalkan kita semuah masyarakat suku tialo ini mau bersatu dan mau memajukan kebudayaan kita sendiri, tapi kalau kita semuah apatis dan hanya memikirkan diri sendiri, maka tunggulah kehancurannya, demikian yang disampaikan oleh sesepuh adat suku tialo dari kecamatan tomini yang juga merupakan ketua dewan pendiri Lembaga Masyarakat Adat Olongian Tialo Bapak Drs. Aminudin Latjindung diakhir pertemuan.