Kec. Taopa
Kab. Parigi Moutong - Sulawesi Tengah
Hari ini | : | 195 |
Kemarin | : | 117 |
Total | : | 285.095 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 18.118.255.51 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Identitas
Desa
Aparatur
Desa
Ruang
Lapor
Nama Desa | : | Taopa |
Kode Desa | : | 7208142004 |
Kecamatan | : | Taopa |
Kode Kecamatan | : | 720814 |
Kabupaten | : | Parigi Moutong |
Kode Kabupaten | : | 7208 |
Provinsi | : | Sulawesi Tengah |
Kode Provinsi | : | 72 |
Kode Pos | : | 94479 |
ASNO AKE,S.SOS
ABDUL HARIS LAPARAKO
ARIMAN
NURSAILA
MISWA
SAHARDIN
ZULKIFLI
AJAS
SUTRISNO
Fitra
WARDAN
LEO CHANDRA
ALFIQRAM
NIRWAN
NURSAM
Pandi Pratama
NUR UYUN
082139233923
Layanan Pengaduan
Jl. Anoa No 23 Desa Taopa Kecamatan Taopa 94479, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong - Provinsi Sulawesi Tengah
Abdul Haris Laparako | 04 Juli 2023 | 429 Kali dibuka
Abdul Haris Laparako
04 Juli 2023
429 Kali dibuka
MONGEGE adalah merupakan tradisi rakyat Suku Tialo yang dilaksanakan disaat musim tanam padi ladang, bentuknya adalah hiburan masyarakat kalah itu yang dilakukan pada saat menanam padi, dengan tujuan untuk menghilangkan rasa capek dan jenuh selama proses penanaman padi dikebun atau diladang. Jadi bisa dikatakan bahwa Mongege itu bentuk hiburan rakyat yang dilakukan pada saat menanam padi. Dilakukan secara berkelompok baik itu kelompok laki - laki maupun perempuan, yang isi dari hiburan itu adalah berbalas pantun yang bait dan maknanya saling keterkaitan dan disuarakan oleh kepala kelompok atau orang yang dianggap mampu berbalas pantun dikelompok itu, kemudian di balas dan disupport oleh anggota kelompok yang lain. Dahulu orang menanam padi itu dalam jumlah yang banyak, karena lahan tempat menanam masih sangat luas dan bebas untuk digarap. Si pemilik lahan biasanya membuka lahannya sampai berpuluh - puluh hektar dan menyiapkan bibit padi puluhan bahkan ratusan kilogram untuk ditanam. Dan pada saat musim tanam tiba tentu membutuhkan tenaga kerja yang begitu banyak. Saat itu sistem gotong royong masih sangat kental, sehingga sipemilik lahan tidak perlu menyiapkan uang untuk menyewa tenaga kerja, cukup membuat kelompok lalu saling membantu secara bergantian atau bergilir mulai dari pembukaan lahan sampai penanaman bahkan sampai panen pun dilakukan bersama. Sehingga yang diperlukan saat itu adalah tenaga. Semakin banyak orang yang kita bantu makan semakin banyak pula orang yang akan membantu kita, dan begitu sebaliknya.
Tradisi "Mongege" ini dilakukan pada saat musim tanam. Dimana si pemilik lahan sebelumnya mengundang warga sekitarnya baik itu anggota kelompok maupun yang dari luar wilayahnya. Bahkan dahulu dibeberapa wilayah kampung itu sudah ada kelompok - kelompok yang memang spesialis untuk Mongege, sehingga sipemilik lahan tinggal menghubungi siapa ketua kelompoknya dan ketua kelompoknya menghubungi anggota yang lain untuk hadir pada penanaman padi tersebut.
Ketika hari H tanam tiba maka berdatanganlah orang - orang yang diundang tadi sekaligus dari berbagai wilayah kampung. Pada saat prosesi tanam biasanya mereka membentuk baris atau kelompok dengan beranggotakan 6 sampai sepuluh orang yang terdiri dari laki - laki dan perempuan, dan biasanya pada saat penanaman itu ada 5 atau 6 kelompok yang terbentuk. Disetiap baris/kelompok yang dibentuk itu mereka sudah menyiapkan 1 atau 2 orang yang akan memandu atau berbalas pantun dengan kelompok lainnya. 1 atau 2 orang ini dipercayai oleh anggota kelompoknya mampu menjawab singgungan pantun dari kelompok lawan. Isi dari berbalas pantun ini bermacam - macam, mulai dari cerita kehidupan sehari - hari, percintaan, persahabatan dan lain - lain. Asalkan tidak menyinggung privasi secara pribadi atau membuat orang atau anggota kompok lainnya tersinggung.
Berbalas pantun atau bersinggungan pantun pada saat menanam itu kemudian di sebut sebagai Mongege.
Mongege itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Tialo MONENEGE atau (menyingung perasaan orang lain) bedanya Monenege itu Negatif karena masuk pada ranah privasi orang lain, sementara Mongege itu dilakukan dalam hal hiburan agar tidak terasa proses menanam itu selesai dan tidak boleh masuk pada privasi seseorang.
Tradisi hiburan Mongege pada saat menanam padi tersebut berlangsung sejak nenek moyang suku Tialo sampai disekitaran tahun 80 an.
Beberapa Bait Mongege dapat di lihat pada channel https://hijaubersinar.id/
Pada kegiatan Festival Budaya yang dilaksnakan Dikecamatan Moutong
Harapannya kedepan Mongege ini bisa dibuat menjadi sebuah tarian yang dikolaborasi menjadi tarian massal Suku Tialo yang mendiami wilayah Sejoli Kecamatan Moutong sampai Tingkulang Kecamatan Tomini.
Kontributor : Abdul Haris Laparako
raksasa togel
raksasatogel
Populasi
ASNO AKE,S.SOS
ABDUL HARIS LAPARAKO
ARIMAN
NURSAILA
MISWA
SAHARDIN
ZULKIFLI
AJAS
SUTRISNO
Fitra
WARDAN
LEO CHANDRA
ALFIQRAM
NIRWAN
NURSAM
Pandi Pratama
NUR UYUN
Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
Belum ada agenda terdata
Mantap,,...
Mantap TAOPA...
Hari ini | : | 195 |
Kemarin | : | 117 |
Total | : | 285.095 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 18.118.255.51 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Latitude | : | 0.4686732478024511 |
Longitude | : | 121.09946250915529 |
Desa Taopa, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong - Sulawesi Tengah
Jiman
01 Januari 2023 05:46:08
Mantap PPDI Bersinergi membangun desa https://hijaubersinar.id/...