Taopa. Jum'at 7 Agustus 2020 Kantor Desa Taopa mendapat berkah kunjungan dari salah satu Tenaga Ahli Kemendes PDTT Propinsi Sulawesi Tengah, bertempat di Aula pertemuan kantor desa taopa. Kunjungan beliau ini lebih khusus melihat sejauh mana kesiapan desa dalam menyahuti salah satu program prioritas ditahun 2021 terkait dengan Digitalisasi Desa.

Segala persiapan harus dilakukan, mengingat program ini harus dilaksanakan secara bersama - sama dan terstruktur. Perlu ada komitmen dan dukungan kebijakan dari semuah instrumen yang berkompeten dalam pengembangan Digitalisasi Desa. Komitmen yang dibangun tidak berhenti pada tataran program saja, tetapi lebih jauh masuk pada implementasi kegiatan yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta Sumberdaya yang handal dan punya kemauan dalam pengembangan desa digital terbuka, Ungkap ZULKIFLI LAMASANA selaku Tenaga Ahli Madya Provinsi Sulawesi Tengah.

Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini.

Dalam Revolusi Industri 4.0, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing.

Suka atau tidak suka kita akan bermain ditataran itu, karena era ini sudah masuk pada ruang dimana pemanfaatan teknologi sangat dibutukan, perlahan kita akan meninggalkan kebiasaan Manual, mengolah data manual, mengirim data manual dan lain - lain.

Bagaimana Desa bisa terintegrasi dengan pihak Dukcapil, sehingga dengan system QR Code (Quick Response Code) Masyarakat tidak perlu jauh - jauh dan berlama - lama antrian di kantor Dukcapil, cukup mengurusnya di Kantor Desa saja. atau bermohon surat izin keramaian dipolsek, atau dikantor camat dan lain - lain. Bila semuah sudah terintegrasi maka banyak kemudahan yang akan didapat. Ungkap Sekdes Taopa Abdul Haris Laparako dalam bincang - bincang kecil bersama salah satu anggota Tim. Dan Menjawab ini tentunya dengan pengaplikasian dan penerapan OpenSID yang terintegrasi.

Zulkifli yang didampingi oleh Sunaryo Ladoali Tenaga Ahli TTG Kabupaten Parigi Moutong, Mohammad Rifai Tenaga Ahli PP Kabupaten Parigi Moutong, Sadri Djupanda PD Kecamatan Tinombo Selatan dan Abrin Anggu, S. Pd.I PD Kecamatan Taopa menyempatkan diri bertatap muka dengan para sekdes, operator OpenSID dan Kades dalam rangka Monitoring dan Evaluasi serta melihat langsung isi aplikasi OpenSID yang dimiliki oleh Desa Taopa yang juga merupakan desa aktif pengguna website.

Dalam pemaparan tentang Fitur dan fungsi OpenSID, Moh. Aidin yang juga sebagai wakil ketua pengurus pusat OpenSID secara detail menerangkan satu persatu kelebihan - kelebihan yang dimiliki oleh Aplikasi OpenSID mulai dari data kependudukan berbasis profil desa, data kelurga, data rumah tangga, statistik, layanan surat, layanan mandiri, analisis dan keuangan, pertanahan dan pemetaan serta fitur - fitur canggih lainnya. Beliau juga menambahkan bahwa OpenSID melalui teman - teman penggiat dan programer handal terus melakukan perubahan - perubahan yang mengikuti kebutuhan desa dan keinginan regulasi melalui update berkala setiap bulannya. Saat ini OpenSID sudah menggunakan Versi 20.08 seperti yang digunakan oleh desa taopa.

Sebelum Tim melanjutkan perjalanan ke Kec. Moutong ada beberapa poin penting yang dihasilkan oleh diskusi singkat, diantaranya :

1. Pemerintah Desa dan seluruh instrumen didesa harus benar - benar siap dalam menghadapi program Digitalisasi Desa dan pemanfaatannya.

2. Perlu ada komitmen jelas antara pemerintah daerah, OPD, dan seluruh stackholder yang memiliki kepentingan program dengan desa, agar bersama - sama membuka diri saling berbagi dan mau berintegrasi dengan OpenSID, agar nantinya data dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan didesa dapat di akses dalam satu aplikasi OpenSID.

3. Perlu adanya dukungan pendampingan yang intens dan terstruktur dari pusat sampai kedesa terkait dengan penerapan OpenSID didesa, baik itu yang masih menggunakan Offline (localhost) maupun yang sudah Online (website Desa).

4. Perlunya Regulasi secara teknis yang "mewajibkan" Desa harus memiliki website desa sebagai media keterbukaan informasi publik, memudahkan pelayanan masyarakat dan juga sebagai media promosi sumberdaya alam yang dimiliki oleh desa serta fungsi - fungsi lainnya yang sangat bermanfaat untuk pengembangan Desa.

Diakhir pertemuan Zulkifli bersama Anggota Tim lainnya pamit dengan meminta dukungan semuah pihak agar program smart melalui OpenSID terintegrasi ini bisa mendapat dukungan dari semuah pihak khususnya pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, sehingga kedepan teman - teman yang punya keinginan besar dalam hal memajukan desanya dengan semboyan "Desa Dalam Genggaman" bisa terwujud.

Raksasatogel